PENGANTAR BISNIS
Definisi Kegiatan Sistem Ekonomi
Merkantilisme adalah suatu teori ekonomi yang menyatakan bahwa kesejahteraan suatu negara hanya ditentukan oleh banyaknya aset atau modal yang disimpan oleh negara yang bersangkutan, dan bahwa besarnya volum perdagangan global teramat sangat penting. Ajaran merkantilisme dominan sekali diajarkan di seluruh sekolah Eropa pada awal periode modern (dari abad ke-16 sampai ke-18, era dimana kesadaran bernegara sudah mulai timbul). Merkantilisme mengajarkan bahwa pemerintahan suatu negara harus mencapai tujuan ini dengan melakukan perlindungan terhadap perekonomiannya, dengan mendorong eksport (dengan banyak insentif) dan mengurangi import (biasanya dengan pemberlakuan tarif yang besar). Kebijakan ekonomi yang bekerja dengan mekanisme seperti inilah yang dinamakan dengan sistem ekonomi merkantilisme.
Kapitalisme atau Kapital adalah
sistem ekonomi dimana perdagangan, industri dan alat-alat produksi dikendalikan
oleh pemilik swasta dengan tujuan membuat keuntungan dalam ekonomi pasar.
Pemilik modal bisa melakukan usahanya untuk meraih keuntungan
sebesar-besarnya. Demi prinsip tersebut, maka pemerintah tidak dapat melakukan
intervensi pasar guna keuntungan bersama, tapi intervensi pemerintah dilakukan secara
besar-besaran untuk kepentingan-kepentingan pribadi. Sistem ekonomi
kapitalis digerakkan oleh kuasa pasaran dalam menentukan pengeluaran, kos,
penetapan harga barang dan perkhidmatan, pelaburan dan pendapatan. Pengkritik
sistem kapitalis berpendapat sistem ini mewujudkan jurang perbezaan yang ketara
antara yang kaya dengan yang miskin. Sistem yang bertentangan dengan ideologi
ini ialah komunisme dan sosialisme.
Komunisme adalah paham yang menolak kepemilikan
barang pribadi dan beranggapan bahwa semua barang produksi harus menjadi milik
bersama. Ini bertujuan agar tidak ada hirarki buruh-pemilik modal karena sistem
kapitalis cenderung mengeksploitasi manusia. Komunisme memiliki keberpihakan
yang sangat tinggi terhadap rakyat miskin, yang disebut sebagai proletar, dan
menolak kapitalisme yang dianggapnya adalah penghisapan manusia atas manusia. Komunisme
muncul sebagai aliran ekonomi, ibarat anak haram yang tidak disukai olehkaum
kapitalis. Aliran ekstrim yang muncul dengan tujuan yang sama dengan
sosialisme, seringlebih bersifat gerakan ideologis dan mencoba hendak mendobrak
sistem kapitalisme dan system lainnya yang telah mapan. Namun tujuan sistem
komunis tersebut belum pernahsampai ke tahap yang maju, sehingga banyak negara
yang meninggalkan sistem komunisme tersebut.
Sosialisme atau sosialis adalah
sistem sosial dan ekonomi yang ditandai dengan kepemilikan sosial dari
alat-alat produksi dan manajemen koperasi ekonomi, serta teori politik dan
gerakan yang mengarah pada pembentukan sistem tersebut. Penggunaan istilah
sosialisme sering digunakan dalam berbagai konteks yang berbeda-beda oleh
berbagai kelompok, tetapi hampir semua sepakat bahwa istilah ini berawal dari
pergolakan kaum buruh industri dan buruh tani pada abad ke-19 hingga awal abad
ke-20 berdasarkan prinsip solidaritas dan memperjuangkan masyarakat egalitarian yang
dengan sistem ekonomi menurut mereka dapat melayani masyarakat banyak
daripada hanya segelintir elite. Ada banyak jenis sosialisme dan tidak ada
definisi tunggal secara enskapitulasi dari mereka semua.
Fasisme dalah kebijakan-kebijakan ekonomi yang
diterapkan oleh pemerintahan yang bersifat fasis yakni berusaha
untuk mengatur bangsa menurut perspektif korporatis, nilai, dan sistem,
termasuk sistem politik dan ekonomi. Mereka menganjurkan pembentukan partai
tunggal negara totaliter yang berusaha mobilisasi massa suatu bangsa dan
terciptanya "manusia baru" yang ideal untuk membentuk suatu elit
pemerintahan melalui indoktrinasi, pendidikan fisik, dan termasuk eugenika
kebijakan keluarga. Fasis percaya bahwa bangsa memerlukan kepemimpinan yang
kuat, identitas kolektif tunggal, dan kemampuan untuk melakukan kekerasan dan
berperang untuk menjaga bangsa yang kuat. pemerintah Fasis melarang dan menekan
oposisi terhadap negara. Fasisme adalah gerakan radikal ideologi nasionalis
otoriter politik. Fasis berusaha untuk mengatur bangsa menurut perspektif
korporatis, nilai, dan sistem, termasuk sistem politik dan ekonomi.
Demokrasi Ekonomi, artinya produksi
dikerjakan oleh semua masyarakat dan untuk semua di bawah pimpinan
atau pemilihan anggota-anggota masyarakat. Kemakmuran masyarakatlah yang
diutamakan, bukan kemakmuran seorang. Demokrasi Ekonomi juga berarti bahwa
kegiatan ekonomi dilakukan dari, oleh, dan untuk rakyat di bawah pengawasan
pemerintah hasil pemilihan rakyat. Dalam pembangunan ekonomi masyarakat
berperan aktif, sementara pemerintah berkewajiban memberikan arahan dan
bimbingan serta menciptakan iklim yang sehat guna meningkatkan kesejahteraan
masyarakat. Salah satu ciri positif demokrasi ekonomi adalah potensi,
inisiatif, dan daya kreasi setiap war ga negara dikembangkan dalam batas-batas
yang tidak merugikan kepentingan umum. Negara sangat mengakui setiap upaya dan
usaha warga negaranya dalam membangun perekonomian.
Bisnis adalah usaha menjual barang atau jasa yang dilakukan oleh perorangan, sekelompok orang/organisasi kepada konsumen yakni masyarakat. Pemilik dari sebuah bisnis mendapatkan imbalan sesuai dengan waktu, usaha, atau kapital yang mereka berikan. Pemilik hanya memikirkan bagaimana ia mendapatkan keuntungan. Kasus seperti ini termasuk kedalam bisnis yang hanya mengejar keuntungannya.
Namun tidak semua bisnis mengejar keuntungan seperti diatas, misalnya bisnis koperatif yang bertujuan meningkatkan kesejahteraan semua anggotanya atau institusi pemerintah yang bertujuan meningkatkan kesejahteraan rakyat. Selain itu, ada juga bisnis yang hanya sekedar memuaskan hobi. Hobi akan transaksi jual-beli yang tidak mementingkan untuknya mendapat keuntungan.
PANDANGAN MASYARAKAT SEKARANG dengan PANDANGAN
MASYARAKAT ZAMAN DULU tentang PROFESI BISNIS
Pada masa lalu pekerjaan di bidang bisnis belum
menarik bagi anak muda dibandingkan dengan masa sekarang. Tetapi sekarang
banyak kemajuan pandangan masyarakat kita terhadap bisnis dibandingkan dengan
satu atau dua dekade yang lalu. Pada masa lalu orang tua memandang sebelah mata
terhadap pekerjaan bisnis, karena bisnis belum dianggap sebagi profesi. Namun
sekarang persepsi demikian telah berlalu, sekarang masyarakat sudah tidak
memandang rendah lagi, karena bisnis sudah diangkat menjadi profesi.
Banyak faktor psikologis yang membentuk sikap
negatif masyarakat sehingga mereka kurang berminat terhadap profesi bisnis,
antara lain sifat agresif, ekspansif, bersaing, egois, tidak jujur, kikir,
sumber penghasilan tidak stabil, kurang terhormat, pekerjaan rendah dan
sebagiannya. Pandangan semacam ini dianut oleh sebagian besar penduduk,
sehingga mereka tidak tertarik. Mereka tidak menginginkan anak-anaknya
menerjuni bidang ini.
Hal yang seperti inilah yang menyebabkan rakyat
Indonesia tidak terlalu termotivasi terjun kedunia bisnis. Kita tertinggal jauh
dari negara tetangga yang seakan-akan memiliki spesialisasi dalam profesi
bisnis. Berbeda dengan sekarang, banyak anak muda yang mulai
tertarik, mulai melirik profesi bisnis, karena menurut mereka profesi ini cukup
menjanjikan masa depan yang cerah. Kaum remaja zaman sekarang, dengan latar
belakang profesi orang tua yang beraneka ragam, mulai mengarahkan pandangannya
ke bidang bisnis. Hal ini didorong oleh kondisi persaingan diantara pencari
kerja yang mulai ketat, dan lowongan pekerjaan mulai terasa sempit.
***
Perlu ditekankan, keuntungan dalam bisnis merupakan
suatu pengertian yang relative. Ronald Duska menegaskan bahwa kita harus
membedakan antara purpose (maksud) dan motive (motivasi).
Maksud bersifat obyektif sedangkan, motivasi bersifat subjektif.
Contoh : Kita memberikan sedekah kepada seorang
pengemis supaya ia bisa makan (maksud), sedangkan (motivasi) belas kasihan.
Motivasi menjelaskan mengapa kita melakukan sesuatu.
Keuntungan tidak merupakan maksud bisnis. Maksud bisnis adalah menyediakan
produk atau jasa yang bermanfaat untuk masyarakat. Keuntungan hanya sekedar
motivasi untuk mengadakan bisnis.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar